Minggu, 18 Agustus 2013

Materi ORKES Kelas XII Tentang Senam


Sejarah Senam
            Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teraturMenurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
            Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung,
Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis".
            Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1.      Senam Artistik (Artistic Gymnastics)
2.       Senam Ritmik (Modern Rhytmic)

Pengertian Senam
            Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
            Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
            Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama yang sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

Senam lantai
Tujuan Senam Lantai
            Tujuan senam lantai selain bagian dari cabang olah raga yang pastinya untuk memberikan kesehatan yang prima kepada anda. Mungkin kaum wanita yang cenderung mendominasi olah raga ini. Tujuan Senam lantai dengan macam-macam gerakan ini akan menjadikan anda jauh awet muda.
Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yang menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbangan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu. 

Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:
1.      Guling ke depan
            Rol depan atau guling depan adalah berguling ke depan dengan perkenaan bagian belakang badan, seperti tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang. 
a.       Teknik Roll Depan
Ada beberapa langkah atau cara melakukan gerakan Roll Depan, diantaranya : 
1)      Posisi badan siap
2)      Badan tegak, kemudian tangan kanan di julurkan lurus ke atas
3)      Badan dibungkukkaan dan kedua tangan menyentuh/menempel pada matras
4)      Posisi jongkok, dagu ditempelkan pada dada
5)      Saat posisi mengguling, tengkuk dijadikan sebagai tumpuan
6)      Saat mengguling lutut ditekuk, tangan lurus kedepan kemudian dagu masih tetap menempel di dada
7)      Setelah selesai mengguling (masih dalam posisi jongkok) kedua tangan diluruskan ke depan kemudian berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas
b.      Kesalahan Pada Gerakan Roll Depan
Ada beberapa kesalahan yang sering sekali terjadi saat melakukan gerakan Roll Depan, misalnya : 
1)      Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki. 
2)      Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
3)      Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
4)     Saat  gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.
 
2.      Guling ke belakang
Cara melakukan gerakan berguling ke belakang adalah sebagai berikut :
1)   Dari sikap jongkok, dilanjutkan berguling ke belakang
2)   Jongkok dengan tumit diangkat dan kedua tangan ditempatkan di samping telinga dengan siku bengkok mengarah ke depan
3)   Gulingkan badan ke belakang dengan kedua lutut ditekuk rapat, dagu menempel di dada. Pada waktu badan berguling ke belakang kedua lutut dipeluk, kemudian kembali ke sikap jongkok

3.      Lompat harimau
            Cara Melakukan Lompat Harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok. Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll kedepan. Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus kedepan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling kedepan dan sikap akhir jongkok. 
Cara melakukannya sebagai berikut:
1)   Sikap awal
2)   Berdiri tegak, kedua lengan lurus disamping, pandangan lurus kedepan
3)   Sikap melayang
4)   Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat kedepan
atas dengan tolakan dua kaki, saat melayang kedua lengan lurus kedepan. Pada saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk kedada antara kedua tangan, sehingga bahu dan tengkuk menyentuh matras, lipat kedua kaki, selanjutnya mengguling ke depan dengan tangan lurus.
5)   Sikap akhir
6)   Sikap akhir jongkok kemudian berdiri.
4.      Handspring
            Gerakan lenting tangan bukanlah suatu hal yang mudah, maka untuk dapat melakukan gerakan tersebut perlu latihan secara bertahap, yaitu :
a.       Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap kayang. Bentuk latihan ini dilakukan dari sikap tidur telentang.
b.      Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap berdiri.
c.       Setelah menguasai latihan di atas, maka dilanjutkan dengan gerakan lencutan kedua kaki dari sikap handstand, kemudian mendarat dengan kaki pada matras dan langsung berdiri.
d.      Latihan lenting tangan.
1)      Dengan melakukan awalan beberapa langkah.
2)      Letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
3)      Kemudian diikuti dengan lecutan kedua kaki ke atas depan.
4)      Lecutan tersebut dibantu dengan gerakan pinggul, pinggang, dan tolakan kedua tangan. Dan kedua kaki mendarat pada matras secara bersamaan dan kembali pada sikap berdiri kedua tangan lurus ke atas
5.      Kayang
Cara Melakukan Gerakan Kayang
Yang dimaksud dengan kayang adalah suatu bentuk sikap badan yang terlentang dan membusur, bertumpu pada telapak kaki dan tangan dengan siku dan lutut yang lurus.
Anak-anak akan mudah untuk menguasai sikap tersebut jika:
a.       Mempunyai kelentukan otot perut, punggung dan paha.
b.      Keleluasaan persendian panggul, ruas tulang belakang dan bahu
c.       Kekuatan lengan dan bahu untuk menopang
Cara melakukan:
a.    Badan berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka selebar bahu, kedua tangan lurus ke atas.
b.    Jatuhkan badan ke belakang dengan melengkungkan badan,
c.    Dapat dibantu oleh teman dengan cara memegang punggung anak yang sedang melakukan
d.   Setelah dapat dilakukan, selanjutnya berusaha kembali ke sikap permulaan.

6.      Sikap lilin
            Sikap Lilin (Konstan) Merupakan sikap berdiri tegak lurus bertumpu pada kedua tangan dan kepala bagian depan. Rangkaian senam pada sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang membutuhkan kekuatan, ketangkasan, dan keseimbangan. Latihan sikap lilin ini dapat dibantu dengan sesama teman dan dapat dilakukan ssecara bergantian.
Cara melakukan sikap lilin :
a.       Jongkok kedua kaki dapat dibantu teman yang berada di belakangnya
b.      Meletakkan kedua tangan pada matras membentuk posisi segitiga sama sisi.
c.       Meletakkan dahi di atas matras di antra kedua lengan
d.      Mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul.
e.       Pada waktu mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul. Teman yang berada di belakangnya memegang kedua kaki dan berusaha meluruskanya
f.       Setelah berdiri sikap lilin (Kopstand) dengan lurus pertahankan keseimbangannya
g.      Berikutnya berlatih sendiri berulang-ulang tanpa bantuan teman
h.      Melakukan sikap lilin yang didahului dengan awalan melangkah yang dilanjutkan dengan meloncatkan kedua tangan sehingga akhirnya dapat berdiri tegak

Senam Artistik
Perkembangannya di Indonesia
            Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
            Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON. 

Peralatan Senam Artistik
Ukuran alat
1. Bentuk putera ada 6 (enam) alat :
- Floor exercise (lantai)
Ukuran 12x12 m
- Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
- Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
- Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
- Parallelbar (palang sejajar)
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
- Horizontal bar (palang tunggal)
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
2. Untuk puteri ada 4 (empat) alat :
- Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m

- Uneven bars (palang bertingkat)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
- Balance beam (balok keseimbangan)
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
- Floor exercise (lantai)
Ukuran 12 x 12 m

Peraturan Umum Senam Artistik
1. Kejuaraan beregu (Kompetisi I)
- Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri.
- Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam)
   alat, puteri 4 (empat) alat.
- Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak,
   dari jumlah 5 (lima) pesenam
   terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian 
   pilihan.
# Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib   dan pilihan) 6 nomor
pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
# Nilai maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib  dan pilihan) 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
2. Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)
- Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta.
- Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
Nilai maksimum untuk putera = 120
Nilai maksimum untuk puteri = 80
3. Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)
- Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut.
- Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat yang boleh diikuti oleh
seorang pesenam
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada
masing-masing alat.
Nilai maksimum untuk putera maupun puteri = 20.

Senam Ritmik 
Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan iramamusik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah gada, simpai, tongkat, bola, pita dan topi 
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
Bola adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan pada Senam Irama
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan dengan irama

Kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu :
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan







DAFTAR PUSTAKA